Jumat, 25 Juli 2014

Tempat Wisata di Pulau Samosir

Gak bisa dipungkiri, pulau cantik ini memang mempunyai daya tarik tersendiri. Danaunya yang indah, membuat kita betah berlama-lama memandangnya.  Sepanjang perjalanan di pulau ini, kita juga bisa melihat berbagai bentuk makam para raja, makam penduduk pulau samosir, gereja dengan bentuk yang unik-unik.

Setelah menghitung budget perjalanan ke pulau ini, dari transportasi, penginapan, makan di kedai atau restoran, maka kita juga harus merencanakan tempat-tempat wisatanya.


Di pulau samosir yang luasnya sekitar 640km2 ini, mempunyai banyak tempat yang indah.





Agar kita puas menikmati cantiknya pulau ini, sebaiknya menginap di beberapa wilayah. Misalnya menginap di Tuktuk dan di Pangururan. 


Jika kita menginap di Tuktuk, sewa motor Rp 80.000,- sampai Rp 100.000,- dari jam 09:00 - 18:00. Jika ingin sampai malam, tinggal negosiasi saja. Untuk sewa mobil dan sepeda, bisa dilihat disekitar penginapan. Hotel Carolina, salah satu hotel yang juga menyediakan sewa mobil dan motor.

Pulau Samosir, jika malam berkabut, sehingga banya yang menyewakan motor hanya sampai jam 18:00. Namun jika kita tetap nekat, tidak perlu takut akan gelap, karena dipulau ini, banyak warung yang ramai.

Di Tuktuk sendiri, tempat makan dan souvenir tutup jam 21:00.

 

Nah, daerah wisata di pulau Samosir adalah :

a. Patung sigale-gale di Tomok

 
Lokasinya berada di Tomok. Masuk dari kios-kios cinderamata. Sekitar 100m ada disebelah kanan. Rumah beratapkan ijuk ini adalah rumah adat suku batak.

Di sini kita bisa menikmati tarian dari patung sigale-gale, biayanya adalah Rp 80.000 per jam. Jika yang menonton ada 20 orang, maka kita hanya membayar Rp 4.000,-  sampai Rp 5.000,- saja.
  
Tidak jauh dari patung sigale-gale, ada makam Raja Sidabutar.



b. Makam Raja Sidabutar di Tomok 

Jika ingin lebih jelas mengenai sejarah dan silsilah kerajaan Raja Sidabutar, maka kita bisa menyewa guide dengan biaya sekitar Rp 20.000,- .

Sebelum masuk ke makam ini, dianjurkan untuk menggunakan ulos yang sudah tersedia. Setelah itu, pengunjung diminta uang suka rela sebagai sumbangan.


 
Jika kita melihat makam batu, itu adalah makam sebelum masuknya agama Kristen di Pulau Samosir. Hingga saat ini, masyarakat Samosir, masih ada yang menganut Parmalim. Di Tomok pun di dekat kuburan ini masih ada, lokasinya agak kedalam.

Nah, keluar dari makam ini, ada Museum Batak.



c. Museum Batak - Tomok
   Berada di belakang Makam Raja Sidabutar


Ke empat wisata ini bisa dilalui berjalan kaki. Untuk berbelanja, saya sarankan di Tomok. Di Tomok, belanja ulos untuk oleh-oleh sekitar Rp 20.000- 30.000,- Tentu saja ini bukan ulos seperti yang digunakan saat upacara adat.

Toko yang menjual ulos, terdapat dari jalan utama Tomok hingga Museum Batak. Dan diseberangnya, hingga pelabuhan wisata Tomok.

d. Sigarantung


Melihat danau Toba dari arah atas. Lokasi ini dari arah Tomok menuju ke atas. Ada warung yang cukup kuat disana.  Pemandangan sebelah kiri, ada sedikit yang menjorok ke arah danau, itulah Tuktuk.

 Sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan makanan ringan, menikmati indahnya danau Toba.

e. Danau Aek Natonang, Tanjungan

 Di pulau Samosir, ada danau. Disebut danau didalam danau. Ada 2 (dua) danau, yang satu Danau Aekna Tonang, sedang yang satu lagi, Danau Sidihoni. Yang mana yang indah? dua-duanya indah...

f. Masjid Nurul di Sukean

 

Dari 7 (tujuh) buah masjid di Kabupaten Toba Samosir, 3 (tiga) diantaranya, ada didalam pulau Samosir. Salah satunya adalah Masjid Nurul di Sukean. Silahkan klik link diatas, untuk selengkapnya.



 
g. Tuktuk
   

Ini adalah gerbang menuju Tuktuk, kalau kita dari arah Tomok, atau Ambarita. 
 


Sedangkan yang ini adalah dari arah Tuktuk sendiri.  

Patung sigale-gale ini dibuat dalam rangka Festival Danau Toba. 

Menurut cerita orang sekitar, dibuat tahun 2012. Setelah acara festival selesai, Patung ini diletakkan di pinggir danau di Tuktuk. 

Sedang peralatan Festival Danau Toba 2013 disimpan di Gedung Kesenian Tuktuk. Rencananya, Festival Danau Toba 2014 diadakan di Balige.

Di Tuktuk sendiri ada gedung kesenian, namun sudah jarang digunakan, dan ada pembuatan cindera mata. Bisa melihat pembuatan sekaligus belanja tentunya.


h. Roti Samuel

Dekat dengan gerbang Tuktuk, ada Roti Samuel. 
Dulu, tahun 2002 ketika saya kesini, masih sawah dan ada kincir anginnya. Namun kini ganti pemilik, namun kincir anginnya sudah tidak ada.  
Pemilik yang sekarang tetap membuat roti, buka dari pagi jam 07:00 dan jam 09:00 sudah habis. Sore jam 15:00 buka lagi hingga jam 18:00 sore.
Rotinya lembut. Di Tuktuk ada lagi yang jual roti, namun menurut orang sekitar, harganya cukup mahal, disesuaikan turis. Memang rotinya juga sangat enak.  

Dari belakang toko roti Samuel, kita pun dapat melihat Danau toba dari atas.

 
i. Air terjun Simangande, Desa Garoga
    Terletak pertigaan desa Tuktuk dan Ambarita. Panjang air terjun ini sekitar 500m berasal dari mata air di Barisan Bukit Dolok Simangande.  Bentuknya seperti jantung hati, alias cinta. Namun untuk menikmati air terjun ini, hanya di musim hujan. Karena tanggulnya sudah jebol, sehingga pada musim kering, tidak ada airnya.
 
j. Batu Siallagan
 

Sekitar 5KM dari Tuktuk, ada objek Wisata Batu Siallagan. 

Di objek wisata batu Siallagan, kita melihat kursi batu. Ini adalah kursi pengadilan.




 

Seseorang yang dianggap bersalah, diadili, kemudian dihukum. Sebelum dihukum mati, tersangka dipasung. Untuk hukuman mati, dilihat dari penanggalan batak.




 
k. Museum Huta Bolon Simanindo
 
Museum ini HTM nya tergantung berasal dari mana. Jika dari pulau Samosir sendiri, sangat murah, bahkan gratis. Sedangkan turis Indonesia harganya cukup murah dibanding turis Luar negeri. Disini dibedakan turis Asia, Eropa, Amerika.

Pada museum ini, selain mengamati rumah adat, dan peralatan lainnya, juga ada pertunjukan tari. Namun untuk melihat pertunjukkan tari, harganya berbeda dengan HTM. Dan kembali tergantung dari mana kita berasal.
 
l. Pantai Pasir Putih Parraba
 
 Nah, kalau pingin main-main di pantai pasir putih, juga boleh. Mau berenang disini juga boleh :) yang jelas, disini berenang di danau, bukan di laut :)






Nah, tempat wisata diatas, bisa dinikmati selama dua hari. Hari pertama dari patung sigale-gale hingga masjid Nurul Sukean.  Hari Kedua Tuktuk hingga pembuatan ulos. Pada hari kedua ini, bisa juga langsung dilanjutkan dengan check out dan menginap di Pangururan.

Jika tidak dilanjutkan dengan check out, maka untuk menikmati wisata dibawah ini, akan kembali melewati jalan wisata diatas.

m. Pembuatan Ulos

Memasuki Pangururan (sebelum gerbang), ada desa bernama Lumban Suhi Suhi Toruan. Para ibu dan gadis membuat ulos. Kerajinan membuat kain khas Batak ini sudah mulai sedikit. Hasil ulos dari desa ini sudah terkenal di mancanegara, sering dipamerkan diluar negeri.

n. Danau Sidihoni
 
Memasuki kota Pangururan, yang ditandai dengan gerbang, kita berjalan lurus menuju Onan. Jarak Pangururan dari Tuktuk sekitar 42KM.

Di kota ini, kita bisa mencari rumah makan halal dan juga masjid.  Jika di Tuktuk rumah makannya masakan Jawa, sedang di Pangururan, masakan Minang.

Dari Pangururan, kita ambil jalan arah Onan. Jalanan akan menanjak dan berliku. Kembali kita menikmati pemandangan indahnya danau Toba.  

 
Danau Sidihoni ini, danau diatas danau. Keunikan dari danau ini adalah warnanya yang berubah ketika Indonesia mengalami huru-hara.  
Tanggal 30 Sept 1965 dan ketika Pak Soeharto lengser, Danau ini berubah warnanya menjadi merah.


 
o. Hot Spring


Mendekati Gerbang Kota Pangururan, ada simpang tiga, terus menuju Pangururan, sedang ke kanan menuju Hotspring dan Menara Tele. Jika dilanjutkan bisa ke Sidikalang hingga Medan.

  
Jika kita ingin menuju Hot Spring atau Menara Tele, maka kita harus belok kanan

Posisi disini kita masih berada di pulau Samosir. Hingga kita ketemu jembatan, yang menghubungkan pulau Samosir dan pulau Sumatera. 





Taraaaa... menyeberangi jembatan ini, kita sudah berada di pulau Sumatera.  Jembatan ini bernama Tano Ponggol. 

 

Nah, beberapa meter dari jembatan ini, ada simpang tiga. 
Ke kiri ke Menara pandang Tele, ke kanan, Pemandian air panas, alias Hot Spring. Mandi air panas, tentu sangat menyenangkan.






p. Gunung Pusuk Buhit 
    Sejarahnya Raja Batak turun dari gunung ini, pemandangan dari Gunung Pusuk Buhit memang indah. Ditempat ini pun banyak diadakan upacara adat dan juga acara olahraga lainnya.  

Nah, dari Hotspring menuju gunung Pusuk Buhit ini sekitar 40 menit.

Dari Gunung ini, kita bisa melihat indahnya Danau toba dan pulau Samosir. Ada juga silsilah raja Batak, mata air tujuh rasa dan batu Hobon. 
Pendakian dari Desa Sianjur mula-mula adalah rute yang dianggap paling mudah dan nyaman. Waktu tempuh dari awal hingga puncak bisa memakan waktu 2 (dua) jam, ukuran langkah normal. Kondisi jalannya aspal, kadang sedikit berbatu. Sampai puncak, kita bisa menikmati pemandangan alam. 

q. Menara Tele
Kalau melihat gambar tanda arah diatas. Kalau ke kanan kita ke arah Hotspring dan Gunung Pusuk Buhit, sekarang kita ke kiri menuju menara Tele. Setelah belok kiri ke arah menara Tele, kita mengikuti jalan. Disini juga ada beberapa rumah makan muslim.
 
 
Kemudian kita menemui pertigaan.  Lurus kita menuju air terjun Bakkara kearah Sihotang Muara.  Sedang kalau kita ingin ke Tele, kita menuju ke kanan. kearah Sidikalang, Medan.

Dari simpang tiga ini, sekitar 10 KM kita akan menemukan menara pandang tele, yang bisa melihat danau toba dan pulau Samosir.



HTM menara pandang ini Rp 2.000,- Udara dingin, angin sepoi-sepoi terasa didaerah ini.

Naik hingga lantai atas tidak terasa lelah, karena kita dimanjakan dengan pemandangan yang bagus.
Ditengah-tengah menara ini, ada ruangan untuk beristirahat atau menaruh barang.

Pada tingkat paling tinggi menara, ruangan berkaca. 

Semakin tinggi kita naik tangga udara semakin dingin dan angin semakin kencang.




r. Air terjun Janji di Muara Bakkara
    Kembali ke simpang Sihotang. Menuju air terjun ini kearah Sihotang Muara Bakkara. Di daerah Sihotang juga terdapat masjid.
    Dari air terjun ini jika dilanjutkan bisa kearah Saposurung Balige untuk berziarah ke makam Sisingamangaraja XII.
 
Bila membawa kendaraan sendiri, untuk ke arah Medan bisa melalui menara Tele - Sidikalang - Kabanjahe - Brastagi - Medan. 
Atau bisa juga menuju Balige - Prapat - Siantar - Medan. 

Jika tidak ingin ke Medan, bisa juga Balige - Padang Sidempuan atau Balige - Sibolga yang bisa dilanjutkan menuju Padang.

Jika ingin mengelilingi seluruh wisata pulau Samosir, minimal 7 (tujuh) hari menginap. Namun bila ingin beberapa saja dan mengelilingi pulau ini, sekitar 4 (empat) hari sudah cukup. 

Namun jika hanya ingin berwisata ke Tomok dan Tuktuk saja, seharipun bisa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar